Dluwang Art - Memanfaatkan Limbah Koran Bekas Menjadi Produk Unggulan




Sering kita dengan mudahnya menjual bahkan membuang tumpukkan koran bekas yang sudah banyak menumpuk di sudut ruangan rumah kita. Tapi hal itu tidak terjadi pada seorang gadis kelahiran 06 November 1989 Briane Novianti Syukmita (Novi). Barang yang sering kali dianggap tak berharga ini adalah sebuah komoditas yang memiliki nilai tinggi. Ditangannya dan temannya di Dluwang Art, koran-koran ini diolah (bukan disulap) menjadi produk-produk yang usefull dan cantik.

Ungkapan all begining is difficult menjadi pijakan temen-temen Dluwang Art untuk  tidak menyerah di awal perjuangan mereka. Pada awalnya, mereka masih sering kesulitan membuat produk dengan kualitas prima dan hasil yang memuaskan. Setelah melalui berbagai percobaan berkali-kali, akhirnya mereka menemukan formula yang pas sehingga bisa menghasilkan produk yang layak untuk dijual.

Produk yang dihasilkan Dluwang Art meliputi berbagai macam hal, mulai dari dompet, tas kerja, tas sekolah, tas santai, vas bunga, bungkus kado, serta berbagai bentuk sandal, dan masih banyak lagi. Uniknya lagi dari produk-produk tersebut semuanya berbahan baku dari kertas koran yang diaplikasikan dengan bantuan produk lain sebagai tambahan.

Menariknya, untuk mendukung agar proses produksi tidak berhenti, dan bisa menambah manfaat bagi sekelilingnya, Dluwang Art merekrut para pengrajin dari masyarakat sekitar untuk turut serta memproduksi barang-barang kerajinan ini. Tentu saja mereka sudah dilatih terlebih dahulu dan juga dilakukan pengecekan ulang agar kualitas produk yang mereka bikin bisa dipertahankan.

Proses produksi yang dilakukan Dluwang Art menerapkan asas berbagi satu dengan lainnya. Untuk mengejar produksi banyak, Dluwang Art merekrut tenaga dari masyarakat sekitar yang sudah terlatih untuk berperan memproduksi barang-barang kerajinan ini.  Dengan model kemitraan semacam ini, Dluwang Art dapat memproduksi 500-700 tas setiap bulannya. Bukan hanya tas, bisnis daur ulang dikembangkan ke bentuk pigura. Sebagai produk pendukung, mereka juga membuat pulpen dari ranting pohon. Tas-tas Dluwang dibanderol pada harga Rp 30.000- Rp 100.000, pulpen Rp 5.000, dan sandal diharga Rp 25.000-Rp 40.000. (konten: ardian/kotajogja.com)
sumber : http://kotajogja.com/usaha/index/27

Dluwang Art
Ledok Tukangan DN II/257, RT 001/RW 001, Yogyakarta 55212
Telp: 0818267155 l Email: bri_ane@yahoo.co.id

0 comments:

Post a Comment

Buku Tamu

twitterfacebookgoogle plus